Sabtu, 20 Maret 2010

OBAT KELUARGA DARI TANAMAN

Belakangan ini, ketika obat dokter dan obat paten semakin melangit saja harganya, kita cenderung kembali mengakrabi ramuan tradisional yang sudah sejak ratusan tahun digunakan oleh nenek moyang kita. Bahan-bahan ramuan tradisional ini amat mudah diracik sendiri dan bisa diperoleh dengan harga murah. Bahkan Anda tak perlu keluar uang jika menanamnya sendiri. Berikut sejumlah tanaman, khasiat, dan cara meracik yang disarikan dari buku Obat Keluarga Dari Tanaman, Terbitan Ganesha.

Brotowali

Brotowali atau Tinospora crispa Mers, bersifat merangsang kerja urat syaraf berkat zat pikrotoksin yang pahit rasanya sehingga alat pernafasan bisa bekerja dengan baik.Zat berberin yang dikandung brotowali berkhasiat membunuh bakteri dalam luka. Selain itu brotowali bisa menurunkan panas, nenambah nafsu makan, dan menghilangkan rasa sakit.
Untuk menambah nafsu makan, rebus 3 helai daun dan 30 gram batang brotowali dengan 2 gelas air, biarkan hingga tinggal setengah gelas. Namun tiap hari sebanyak 1 gelas.


Kumis kucing

Tanaman ini bersifat anti radang dan memperlancar air seni. Kandungan saponin dan tanin pada daun kumis kucing juga bisa mengobati keputihan.
Untuk menghilangkan masuk angin, rebus 7 helai daun kumis kucing dalam segelas air sampai tinggal separuhnya, baru kemudian diminum. Sedangkan untuk mengatasi demam, ambil 100 gram akar kumis kucing. Cuci hingga bersih lalu rebus dalam sekitar 3 gelas air. Setelah mendidih, saring dan ambil airnya sedapat mungkin, minum air rebusan 1 gelas perhari.


Lidah Buaya

Lidah buaya mengandung saponin yang memiliki kemampuan membunuh kuman. Ia juga merangsang pertumbuhan sel baru dari kulit. Dalam gel lidah buaya terkandung lignin yang mampu meresap kedalam kulit sehingga cairan tubuh pada permukaan kulit tidak hilang dan kulit tidak cepat kering.
Sebagai obat cacingan dan sulit buang air kecil, rebus 15-30 gram akar kering lidah buaya. Rebus lalu minum. Untuk penyakit ambaien, ambil ½ daun lidah buaya. Buang durinya, cuci bersih, kemudian parut. Tambahkan ½ cangkir pada parutan tadi, lalu peras untuk diambil sarinya. Campurkan 2 sendok makan madu dan minumlah 3 kali sehari.
Lidah buaya juga bisa dimanfaatkan sebagai penyubur rambut, mengatasi sembelit, menghilangkan jerawat serta noda hitam, dan untuk sakit leher.
Yang patut diingat sebaiknya llidah buaya tidak dimakan oleh ibu hamil.


Salam

Minyak atsiri yang dikandung salam (Eugina polyantha Wight) bersifat astringent yang bisa menciutkan pori-pori dan selaput lendir. Selain itu, juga mampu membunuh kuman.
Untuk sakit mag, rebus 20 lembar daun salam keing dengan ½ liter air. Saat akan mendidih, masukkan gula merah. Lalu saring dan minum setiap hari. Salam juga bisa digunakan untuk mengatasi diare. Caranya rebus 20 helai daun salam kering dengan 2 gelas air hingga tinggal setengahnya. Setelah itu, sering dan minum. Sekali minum ½ gelas, lakukan 2 kali sehari.


Seledri

Sifat seledri mampu menurunkan kadar kolesterol darah sehingga pengerasan pembuluh darah tidak terjadi. Kelenturan pembuluh darah dipertahankan dan tekanan darah tidak menjadi tinggi. Kemampuan ini disebabkan karena seledri mengandung minyak atsiri dan senyawa flafonoid. Seledri juga berkhasiat menguatkan pembentukan air seni.
Untuk penyakit asma, ambil 3 tangkai seledri 9 daun randu/kapuk, gula aren, dan garam secukupnya. Rebus dengan ½ gelas air. Setelah disaring, minum sebelum sarapan selama 3 hari berturut-turut.
Seledri juga dapat digunakan oleh mereka yang memiliki wajah berminyak. Caranya, beberapa batang seledri diiris kecil, seduh dengan air panas sekitar 20 menit. Setelah agak dingin masukkan kedalam lemari es. Menjelang tidur malam, oleskan cairan tadi keseluruh wajah dan biarkan hingga kering. Setelah itu, bilas muka dengan air bersih. Lakukan secara rutin.
Disamping tanaman-tanaman tersebut diatas, masih ada banyak lagi tanaman lain yang dibahas dalam buku ini, lengkap dengan cara meramunya. Anda berminat ?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar