Sabtu, 20 Maret 2010

KESEHATAN

Diabetes Memancing Penyakit-penyakit Lain

Terus terang, ini bukan untuk menakut-nakuti melainkan untuk mengungkap sejumlah kenyataan. Penelitian membuktikan, diabetes sangat berpotensi memancing penyakit-penyakit lain untuk ikut serta menggerogoti tubuh orang itu sehingga sering kita mendengar penderita diabetes mengalami komplikasi. Komplikasinya bisa saja bersifat kronis (menahun) dan bisa pula akut (tiba-tiba).
Kalau ini sudah terjadi, wah, alangkah sengsaranya hidup ini. Apa saja contoh komplikasinya itu? Cukup banyak. Umpamanya, kadar gula darah penderita bisa turun drastic sampai dibawah normal bila ia melakukan diet yang salah seperti diet yang terlalu ketat. Akibatnya, muncul serangan hipoglikemia (gula rendah) secara akut. Gejalanya : lapar, gemetar, berkeringat, kepala pusing dada berdebar-debar dan sering koma.
Kadang-kadang, tubuh penderita sangat kekurangan insulin, Karena insulin sangat berperan dalam mengubah gula menjadi tenaga, akibatnya metabolisme tubuhpun berubah,. Kebutuhan energi baru akan terpenuhi setelah sel-sel lemak pecah dan membentuk senyawa keton. Karena senyawa ini mempunyai bau khas, keton yang terbawa oleh urine akan menyebabkan kencing juga berbau khas.
Akibatnya, terjadi pula gejala akut seperti darah menjadi asam, kerusakan jaringan tubuh, penderita tak sadarkan diri atau koma. Bisa juga terjadi mual, hipotensi alias tekanan darah rendah, dan shock. Dikalangan orang medis, gejala di sebut keteasklosis.
Gejala lain yang diakibatkan diabetes adalah pembekuan darah di otak dan penyakit jantung koroner. Penderita diabetes berpotensi 2 kalli lebih mudah terserang penyakit – penyakit tersebut dibanding orang normal. Bila terjadi pembekuan darah di otak penyakit gawat berikutnyapun menunggu : stroke. Selain itu, yang juga bisa terjadi adalah gagal ginjal ketimbang orang normal. Gawat tho? Yes! Tapi, ada yang lebih gawat. Penderita diabetes berpotensi sebanyak 25 kali ketimbang orang normal untuk terkena penyakit kebutaan. Wow, Sungguh mengerikan, tapi apakah cuma itu? Kagak! Ada lagi yang lain, yaitu gangren dan impotensi. Menurut penelitian, penderita diabetes 5 kali lipat lebih mudah terkana kedua gangguan ini ketimbang orang normal. Walaupun semua ini terjadi secara kronis alias perlahan-lahan, tak ada yang menyangkal bahwa akibatnya itu sangat menakutkan. Karena itu, jangan biarkan diabetes sampai kronis.
Lalu, apa yang perlu dilakukan ? Tentu saja mengobatinya. Namun sayangnya selain harga obat dan biaya berobat yang sangat tinggi, sampai sekarang ternyata belum ditemukan obat yang mampu membuat penderita diabetes terbebas sama sekali dari penyakit ini. Maka, tak heran bila banyak dokter yang menganjurkan pasien mereka untuk back to nature, yakni mengomsumsi makanan atau minuman kesehatan yang berasal dari tanaman-tanaman yang berkhasiat.

Diabetes Melitus Tak Bisa Di Obati

Telinga kita tentu sudah tak asing lagi dengan istilah Diabetes Mellitus (diindonesiakan menjadi diabetes mellitus ). Penyebabnya adalah karena istilah tersebut sudah terlalu sering diucapkan dalam kehidupan sehari-hari. Tapi, apakah kita sudah kenal betul apa sebenarnya penyakit yang juga disebut penyakit gula atau kencing manis itu? Diabetes Melitus adalah penyakit yang disebabkan menurunnya hormon insulin yang diproduksi kelenjar pankreas.
Penurunan ini mengakibatkan gula yang dikonsumsi tubuh tak dapat diproses secara sempurna, sehingga kadar glukosa tubuh meningkat .
Gula yang kita konsumsi mulanya diserap oleh darah. Tapi, untuk bisa digunakan sebagai tenaga, gula harus masuk ke dalam jaringan sel. Untuk masuk ke dalam sel, dibutuhkan hormon insulin. Ini adalah hormon yang bertanggung jawab untuk mempertahankan konsentrasi gula darah yang normal. Jika kadar insulin cukup atau fungsinya tidak terganggu, gula dalam darah gula darah akan diubah menjadi gula sederhana (misalnya glukosa) dan digunakan untuk metabolisme tubuh. Tapi bila insulin kurang, gula menumpuk dalam darah. Darah yang dipenuhi gula akan menjadi kental. Untuk membuangnya, dibutuhkan air. Itulah sebabnya penderita diabetes sering haus sehingga sering minum air dan mengalmai kelesuan.
Penyebab diabetes cukup beragam tapi umumnya merupakan bawaan dari orang tua, kakek, nenek, dan seterusnya. Hasil penellitian menunjukkan, mereka yang memiliki riwayat keturunan menderita penyakit ini yang disebut dengan diabetisi berpotensi besar untuk mewarisinya. Artinya, kemungkinan besar mereka akan menjadi diabetisi pula, dan umumnya gejala itu baru terdeteksi diatas usia 40. Tetapi, bukan berarti yang tidak memiliki riwayat keturunan diabetisi tidak akan terkena. Dan bukan berarti pula orang muda dan anak-anak tidak akan terkena.
So, apa yang harus dilakukan? Bila ke dokter, Anda biasanya akan dilarang mengonsumsi jenis-jenis makanan tertentu lalu diberi suntikan insulin dan obat yang dapat meningkatkan insulin dalam tubuh. Tapi, apakah diabetes Anda akan hilang dengan rutinnya. Anda diinjeksi atau mengonsumsi obat? Para ahli mengatakan, sekali Anda terbukti menderita diabetes, seumur hidup Anda akan hidup dengan penyakit itu.Artinya Anda harus melakukan pengobatan itu seumur hidup supaya bisa beraktivitas secara normal. Selain biaya yang tinggi, apakah Anda yakin obat-obatan sintesis itu tak kan memberikan efek samping ? Jangankan orang awam dokter pun banyak yang menganjurkan pengobatan dengan cara back to nature, yakni berobat dengan cara menggunakan bahan-bahan alami yang terbuat dari tanaman obat.

Diabetes ?
Bisa Gawat Bila Terjadi Komplikasi


Istilah diabetes mellitus berasal dari bahasa asing. Diabetes dari bahasa Yunani, yang artinya mengalir terus. Sedangkan mellitus dari bahasa Latin, yang artinya manis atau madu. Jadi kencing orang yang terkena penyakit ini biasanya mengalir terus dan terasa manis sehingga orang sering menyebut penyakit ini dengan kencing manis. Karena rasa manis itu disebabkan meningkatnya gula darah tubuh (hiperglikemia), diabetes sering pula juga disebut penyakit gula. Penyakit ini ditandai dengan kadar gula darah yang melebihi normal akibat tubuh kekurangan hormon insulin. Penyakit ini umumnya bersifat menahun alias kronis sehingga banyak orang tak sadar ia mengidapnya. Ketidaksarana itu disebabkan karena gejalanya belum menggangu aktivitas. Namun ada kalanya penyakit ini muncul secara mendadak alias akut.
Penderita diabetes berasal dari semua lapisan umur, sosial, dan ekonomi. Pada orang yang telah berumur, gejalanya ditandai dengan seringnya muncul rasa haus, sering buang air kecil, badan terasa lemas, banyak makan tapi berat badan selalu menurun, kesemutan , kulit kering, berkeringat, gatal-gatal dan sebagainya. Bila penyakit ini dibiarkan tak terkendali, bertahun-tahun akan timbul komplikasi kronis yang fatal, seperti munculnya penyakit jantung, menggangunya fungsi ginjal, kebutaan, pembusukan pada kaki yang kadang memerlukan amputasi, gangguan saraf, stroke, impotensi pada pria, dan sebagainya. Bahkan penyakit ini bisa membuat orang buta mendadak. So, begitu gawatkah? Bisa iya, bisa pula tidak.
Untuk membuat penyakit ini enyah dari penderitanya, sampai saat ini belum ada cara yana jitu. Tapi, untuk membuat penyakit ini tak sampai pada tahap komplikasi, banyak hal yang bisa dilakukan. Di antaranya melakukan diet secara ketat dengan menghindari makanan yang mengandung gula, fast food, junk food, permen, dan sebagainya, serta melakukan olah raga sesuai dengan tingkat usia dan kemampuan secara rutin. Selain itu, penderita juga bisa melakukan suntik insulin secara rutin.
Dokter Setiawan Dalimartha, seorang ahli medis dari Departermen Kesehatan Pemda DKI Jakarta, dan Dokter Prapti Utami dari Klinik Herbal Karyasari Ciputat, Banten dalam buku mereka mengatakan, yang paling baik dilakukan diabetisi alias penderita diabetes adalah mengelolah penyakitnya dengan menggunakan ramuan tradisional yang berasal dari berbagai tanaman obat. Selain berkhasiat untuk penyakit lain dan tak punya efek samping, tanaman-tanaman itu sangat berfungsi mengaktifkan kelenjar pankreas untuk memproduksi insulin.








Peran Kacang Kedelai Mengatasi Diabetes

Penderita diabetes dapat berasal dari semua lapisan umur, sosial, dan ekonomi. Namun, pada orang dewasa, gejala-gejala yang muncul biasanya sering haus, sering buang air kecil, badan lemas banyak makan tapi berat badan turun, kesemutan, kulit kering, berkeringat dan gatal-gatal. Bila penyakit ini dibiarkan tak terkendali, bertahun-tahun kemudian timbul komplikasi yang berakibat fatal.
Selain faktor genetik, yang menjadi penyebab penyakit ini adalah perubahan gaya hidup, kebiasaan makan yang buruk, perubahan komposisi tubuh, penyakit penyerta, pemakaian obat-obatan yang rutin, serta uaia lanjut.Majalah Healthy Life edisi Oktober 2008 lalu menulis, Badan Kesehatan Dunia (WHO) menduga jumlah kasus kencing manis di Indonesia berada pada posisi terbesar ke-4 dunia setelah Cina, India dan Amerika Serikat. Lalu, Persatuan Diabetes Indonesia (Persadia) menyebutkan pada tahun 2000 terdapat 8,5 juta penderitanya di Indonesia, namun di akhir 2008 silam sudah mencapai 12 juta. Persadia pun memperkirakan, di tahun 2030 kelak jumlahnya akan mencapai 20 juta. Dan parahnya, separuh dari penderita tak menyadari mereka mengidap diabetes sehingga tiap tahun terdapat 6 juta penderita baru yang wafat.
Selain itu, dari sekitar 250 juta penderita diabetes di dunia, satu orang di antaranya meninggal setiap 10 detik akibat penyakitnya itu telah mengalami komplikasi. Oleh karena itu, dapat di bayangkan betapa ganasnya serangan penyakit ini. Mengingat begitu banyaknya penderita diabetes di negeri kita ini, sangat di sayangkan karma tahun 2008, menurut data statistik, jumlah dokter ahli diabetes baru berjumlah sekitar 50 orang.
Seperti telah di ketahui, untuk membuat penyakit ini pamit dari tubuh penderita belum di temukan jalannya. Tapi, untuk membuat penyakit ini tak sampai pada tahap komplikasi, tak satu jalan ke Roma. Di antaranya adalah dengan cara membatasi konsumsi karbohidrat, seperti nasi, serta menghindari makanan yang manis-manis. Nasi bisa di ganti dengan kentang, yang lebih rendah kalorinya. Olahraga teratur, 3-4 kali seminggu sekitar 1 jam lamanya perlu dilakukan. Meminum obat dokter secara teratur pun perlu, selain menghindari rokok, alkohol, dan stres. Lalu, beristirahat dengan cukup juga tak kalah pentingnya. Ada lagi yang lain, yaitu mengomsumsi tanaman yang dapat menurunkan kadar gulah darah. Apa saja misalnya?tentu saja banyak, tapi di antaranya yang telah banyak dibuktikan penderitanya sendiri adalah kacang kedelai.
Sejumlah penelitian menunjukkan, kandungan protein kedelai kaya akan asam amino jenis arginin dan glisin. Kedua asam amino pada serealia itu merupakan komponen penyusun insulin dan glukogen yang disekresi kelenjar pankreas. Dan yang jadi nilai plusnya, protein nabati lebih mudah diterima ginjal ketimbang yang hewani. Oleh sebab itu, semakin tinggi asupan protein, sekresi insulin dan glukogen ke tubuh makin meningkat. Ddengan meningkatnya kadar insulin, kadar glukosa darah akan berkurang karena sebagian akan diubah menjadi energi.
Selain itu, polisakarida, termasuk serat, pada kedelai mampu menekan kadar glukosa dan trigliseria postprandial dalam darah, serta manurunkan rasio insulin glukosa postprandrial. Lalu, kandungan isoflavon yang sangat tinggi pada kedelai juga dapat berfungsi sebagai antioksidan, pemicu lancarnya metabolisme, dan penambah sistem imun tubuh.
Bila diimbangi dengan penerapan pola hidup sehat dan tak melanggar pantangan, merutinkan diri mengomsumsi kedelai bubuk tentu bisa maembuat anda berdamai dengan diabetes . Tapi apakah penderita boleh berpuasa sebulan penuh, seperti dibulan Ramadhan?Dokter Reno Gustaviana dari FKUI menyatakan, “sebaiknya penderita diabetes mellitus (DM) Tipe 1 tidak berpuasa, sedangkan penderita Tipe 2 boleh. DM Tipe 2 adalah DM yang disebabkan tidak berfungsinya insulin dengan baik, bukan karena kekurangan insulin.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar